Lupakan sejenak tentang kegiatan kita hari ini untuk mengucapkan terima kasih buat ibuku tercinta (ibu olif) dan ibu kalian juga yaa?
Lahir di surabaya, 6 juni 1969 dan dibesarkan di surabaya lah dia ibuku.
Di keluarga yang perekonomian yang sangat terbatas lah dia dibesarkan, dengan orangtua (terutama ibu) yang menganggapnya anak pembawa sial lah dia bisa melakukan segalanya. Mulai dari memasak, membuat kue, mengerjakan tugas rumah tangga, semua ia lakukan dengan super-duper memuaskan bagiku. Apalagi memasak? Tak usah ditanya lagi semua orang yang pernah memakan masakannya memuji beliau.
Tapi sayang sunguh sayang sayang ia memiliki anak seperti saya yang nakal, dan sering membuatnya sedih, padahal seharusnya di umurnya yang senja ini ia harus bahagia dan tertawa selebar-lebarnya. hari ini akan kupersembahkan tulisan ini untuknya.
Untuk ibuk olif tersayang:
Buk, aku bukan penyair, sastrawan, ataupun pujangga. Aku hanya anakmu yang bodoh dan nakal dan mungkin tak berarti apa-apa yang ingin mengucapkan Selamat Hari Ibu padamu.
Selamat hari ibu buk, meski ini bukan hari ulangtahunmu ku tetap berdoa seperti saat kau berulangtahun, semoga kau diberi umur yang panjang oleh allah swt, kesehatan berlimpah, dan rejeki yang tentu tak akan ada putus dan habisnya amin.
Terimakasih ibuk, kau telah merawatku dengan baik, ikhlas, serta memberikan apa yang aku butuhkan meski terkadang aku masih suka protes. Maafin feby ya buk kalau feby banyak bikin ibuk keluarin air mata. Feby sayang sama ibuk, tapi terkadang feby salah ngungkapinnya, feby juga sering bantah omongan ibuk, nyentak ibuk, ngebangkang ibuk, dan lain-lain yang bikin ibuk sedih dan marah sama feby.
Buk, tulisan ini kutulis dengan penuh harapan serta do'aku untukmu diiringi derasnya air mataku yg keluar karena penyesalan sekaligus kasihsayang dan cintaku tetapi tak sebanding dengan air mata yang kau keluarkan untukku entah karena bannga padaku, marah padaku, sedih karenaku atau karena beban yang kau pikul. Tapi yang kutahu dengan jelas, kau sayang padaku dan aku yakin itu akan terjadi selamanya sampai akhir hidupku. Aku selalu menghiburmu jikalau kau sedih dan meminta maaf apabila aku bersalah, aku tidak tau apakah itu sudah cukup untuk menghapus kesedihanmu atau tidak, tapi semoga semua itu mengurangi kesedihanmu dan kegundahanmu.
Buk, sungguh terimakasihku takkan bisa kuungkapkan lewat tulisan ini saja, bahkan pelukan terhangat dan tererat dariku yang bisa ku berikan untukmu tak dapat melukiskan besarnya terimakasih dan cintaku untukmu.
Teringat akan perkataan ustadz maulana pagi tadi bahwa setetes air susu tak bisa ditebus dengan menghajikan.mu tiap tahun. Buk, mungkin aku takkan bisa menghajikan kau tiap tahun atau selalu membahagiakanmu tiap saat, tapi ketahuilah hidup matiku ini hanya untukmu dan bapak saja tidak untuk orang lain meskipun saat aku telah berumah tangga.
Luasnya jagad raya ini, dalamnya lautan terdalam di dunia ini, dan tingginya bukit, gunung, dan langit di jagad raya ini takkan bisa melukiskan besarnya rasa sayang dan cintaku padamu buk, pak.
Semoga allah memberikan rahmad dalam hidupmu sehingga bermanfaat untuk semua orang disekelilingmu.
Terimakasih buk, pak.
10000000000000000000000 cinta untukmu buk, pak :* ♥